PELAMPIASAN CINTAMU
Chika
adalah siswi teladan di sebuah sekolah swasta di Surabaya. Kini ia
duduk di bangku sekolah SMA kelas 2. Pagi itu dimulai seperti
biasanya,Chika bangun tidur kesiangan dan berangkat ke sekolah dengan
menggunakan sepeda motor miliknya,tidak lupa ia pamitan pada kedua orang
tuanya. Pagi itu dengan bergegas ia pergi kesekolah,karena ia tidak
ingin terlambat sekolah. Namun saat di tengah jalan,tiba-tiba ia
berhenti mendadak ternyata yang membuatnya berhenti mendadak adalah
seorang cowok memakai helm hitam.Chikaseketika itu emosi sekali karena hamper saja pria itu menabrak dirinya lalu kemudian Chika turun dan menghampiri pria itu,ketika pria itu membuka helmnya,seketika itu amarah Chika pun hilang. Kini ia terus menatap wajah pria itu,tak sekedip pun ia berkedip melihat pria itu. Lalu dia mendengar suara lelaki itu di
telingannya yang membuat dia tersadar ternyata pria itu adalah
Gilang,seorang pria yang ia kenal sejak ia duduk di kelas 1
dahulu,Gilang adalah pria yang disukai Chika sejak dulu,Gilang berparas
tampan,dengan tubuhnya yang tinggi dengan senyuman khasnya.
“Maaf ya Chik,tadi aku ngawur waktu nyetir,kamu gpp kan?”,Tanya Gilang.
Dengan suara gagap dan terus memandangi gilang,“e..eee…eeem gpp kok lang,iya aku juga salah tadi gak perhatiin jalan”.
Lalu gilang menjawab,”Owalah syukurlah kalau begitu,ya udah ayo kita berangkat bareng-bareng,sekolah kan sudah deket juga”.
“Iya lang…”,dengan wajah gugup dan jantung berdetak kencang ia menjawab pertanyaan gilang.
Pagi
itu mereka berangkat sekolah bersama-sama. Sesampainya di sekolah
ternyata gerbang sekolah sudah di tutup dan mereka terlambat, lalu
mereka menunggu guru piket di depan gerbang,ketika guru piket
tiba,mereka di beri sanksi karena sudah terlambat masuk sekolah. Setelah
mereka mendapatkan sanksi mereka bergegas masuk ke kelas masing -
masing. Setibanya di kelas Chika masih saja memikirkan hal yang
terjadinya tadi pagi,dengan tidak sadar ia melamun sambil tersenyum-senyum sendiri,karena Lina teman sebangkunya heran melihat tingkah Chika yang senyum senyum sendiri.
“Chika…”,dengan nada mengejutkan Lina membuat Chika terkejut.
“Eh kamu Lin,bikin kaget aja,hehehe….”
“Hayo kenapa pagi pagi gini kamu senyum senyum terus,kerasukan setan jalan yah? hahahaha…”
“Enggak kok,eh kamu kenal Gilang kan? Anak IPS itu lo…”,Tanya Chika.
“Eeeem… kenal kok,kenapa emang? Hayo kamu suka ya sama dia?”, goda Lina.
Lalu Chika menjawab,”dulu aku pernah bilang kan kalo aku ngefans sama dia,siapa juga yang gak suka sama cowok se-keren Gilang,dia kan kaptain basket…”Jawab Chika dengan malu malu.
“hahaha…trus apa hubungannya sama kamu senyum senyum sendiri?”Tanya Lina dengan penasaran.
“Tadi pagi aku ketemu dia dan aku sama dia sama sama terlambat,ternyata dari deket dia lebih keren dari yang aku bayangin loh”,jawab Chika
“Owalah gara-gara itu to kamu senyum senyum sendiri,ya dah sekarang konsen pelajaran dulu gih ketinggalan loh”,jawab Lina
Lalu mereka melanjutkan memperhatikan pelajaran.
Tidak
terasa bel istirahat berbunyi,seperti biasa Lina dan Chika pergi ke
kantin bersama sama. Saat mereka berdua pergi ke kantin,ditengah
perjalanan di lorong kelas,ada Gilang dan beberapa teman-temanya. Chika
yang melihat Gilang sedang berdiri di depan koridor merasa deg-degan,ia
malu harus berbuat apa ketika berhadapan pada pujaan hatinya itu,
tiba-tiba,
“Hai Chika…”,kata Gilang sambil berdiri menghentikan langkah Chika dan Lina.
Dengan terkejut dan deg-degan ia menjawab,”Hai juga lang,ada apa lang?”.
“Eeem..gpp kuq,aku Cuma mau minta maaf,gara-gara aku kamu jadi terlambat sama kayak aku,sorry ya?”,jawab Gilang.
Jawab Chika,”Owh,iya gpp kok lang…hehehe…lagian tadi aku aja yang bangun kesiangan,jadinya terlambat…heheheh…”.
Lina yang merasa dikacangin,langsung menyahut omongan Chika tadi,
“Chika,aku duluan ke kantin yah,aku udah laper nie..Oh ya,duluan ya lang”,pamit Lina kepada Chika dan Gilang.
Praktis kini tinggal mereka berdua yang saling berhadapan.
Tiba -tiba Gilang menggandeng tangan Chika menuju
ke kantin,Chika yang hanya bisa menatap wajah gilang tak berkutik
ketika Gilang mengajak dia ke kantin sambil pegangan tangan. Seketika
itu wajah Chika langsung berubah menjadi merah,kemudian mereka makan
bersama.
Tidak terasa bel sudah berbunyi,mereka berdua segera kembali ke kelas mereka masing-masing.
Jauh di lubuk Chika sangat bahagia,karena ia akhirnya dapat deket dengan pria yang ia sukai sejak pertama masuk sekolah. Pelajaran berlangsung seperti biasanya.
Kemudian bel
pulang sekolah berbunyi,ketika Chika mau keluar kelas ia melihat Gilang
berdiri seperti menunggu seseorang lalu ia menghampiri Gilang
“Hai lang,lagu tunggu siapa?”,kejut Chika dari belakang.
“Eh chika…hehehe…enggak lagi tunggu siapa-siapa kok,aku Cuma tunggu kamu,mau ajak kamu pulang bareng,nanti iring-iringan ajah,mau enggak?”.
“Tapi nanti pacarmu marah gimana?”,sahut Chika
Lalu dengan tegas Gilang menjawab,”Ah,aku loh gak punya pacar chik..hehe”
“Eem ya udah…boleh aja..hehehe”,Jawab Chika dengan merasa bahagia.
Siang itu adalah pulang sekolah terindah bagi Chika,karena ia dapat pulang bareng dengan Gilang. Hampir setiap hari mereka selalu berduaan.
Beberapa 1 bulan kedepan
mereka dekat sekali,namun mereka tidak ada kepastian status. Chika
sebagai wanita ingin sekali memperjelas hubungan mereka saat itu
juga,namun chika merasa takut untuk mengungkapkan perasaannya
itu,akhirnya ia memilih untuk memendam perasaan itu menunggu Gilang yang
memulai pembicaraan tentang perasaan mereka masing-masing. Namun 2
bulan berlalu,Gilang masih saja belum memberi pertanda kalu dia ingin
serius dengan Chika.
Sampai
semuanya terungkap,saat itu pulang sekolah Chika dan Lina pulang
bersama-sama,tak sengaja ia melihat Gilang sedang berduan dengan seorang
wanita yan ternyata adik kelas mereka yang baru duduk di kelas 1,wanita
itu adalah Dewi. Dewi adalah kekasih Gilang sejak lama. Melihat hal itu Chika merasa tersakiti,karena ia merasa terbohongi.
Lina yang saat itu bersama Chika mencoba menenangkan hati Chika.
“Udah Chika,dia Cuma cowok yang kurang ajar,gak perlu kamu menangisi dia”,Hibur Lina.
Lalu dengan meneteskan air mata Chika menjawab,”Tapi kenapa aku yang dia jadikan pelampiasan cintanya,apa dia gak ngerasa aku dari dulu sudah suka sama dia,dia Cuma permainin perasaanku aja,tega banget dia”,sambil menangis Chika berkata pada Lina.
“Sudahlah,jangan
tangisi orang yang gak pernah mikirin perasaanmu,besuk akau akan cari
informasi tetang wanita itu,kamu yang sabar ya…”,sahut Lina
“Iya,sekarang aku harus bener-bener lupain dia”,Tekad Chika
Kemudian dengan sedih Chika pulang kerumah.
Sejak
itu Chika tak pernah membalas SMS dari Gilang,di sekolah ia tak ingin
bertemu apalagi melihat wajah Gilang. Beberapa hari setelah kejadian itu
Lina datang menemui Chika dan berkata,
“Sekarang aku tau siapa wanita itu,dia adalah ceweknya Gilang”,kata Lina.
“Loh,katanya waktu itu dia lagi sendiri?”,sahut Chika.
“Iya,aku tau,memang ketika kamu sedang deket dengan dia,memang meraka sudah putus,tapi akhrnya mereka balikan sekitar 2 minggu lalu”,Jawab Lina.
“Kenapa dia tega jadiin aku pelampiasannya?kenapa aku yang jadi korbannya?apa dia gak pernah ada perasaan ke aku?,apa
yang dia lakukan selama ini ternyata palsu,dia baik ke aku,dia
perhatian sama aku,tapi kenapa dia tega banget sakitin aku gini..”,Sahut
Chika sambil menangis.
“Udahlah Chik,jangan nangis begini,smua pertanyaan yang ada di benakmu hanya bisa terjawab sama dia sendiri,jadi kamu jangan bersedih lagi ya”,Kata Lina sambil menghibur Chika yang sedang menangis.
“terimakasih ya lin,dah bantu aku selidikin dia,sampai semuanya terungkap”,ucap Chika sambil memeluk sahabatnya itu.
Sejak
itu hidup Chika terasa berat,karena ia harus berusaha menghapus
perasaan pada orang yang ia sayangi selama ini.Chika sudah mulai
menemukan senyumnya kembali,ia sudah jalani hidup tanpa teringat kembali
masa lalunya.
Sampai pada suatu malam,Gilang tiba -tiba SMS Chika,bunyi pesan singkatnya itu,
“Hai Chika,gimana kabarmu?”
Dengan perasaan kesal namun senang dan bercampur ia ragu membalas pesan singkat gilang itu. Namun Chika lebih memilih untuk tidak membalas SMS dari Gilang itu.
Esoknya
ia cerita kepada Lina bila Gilang semalem dia SMS dirinya,Lina yan
mendengar cerita Chika itu semakin benci terhadap Gilang,karena
menurutnya,Chika hanya dijadikan pelampiasan cintanya,Ia tau Chika
orang yang masih polos,Chika masih belum tau arti Cinta,karena itu ia
memilih Chika sebagai pelampiasan cintanya dan mempermainkan
perasaannya. Merasa begitu,Lina tak ingin sahabatnya disakiti,ia memberi nasehat kepada Chika agar tidak membalas setiap SMS dari Gilang.
Namun,Chika yang tak dapat menyembunyikan perasaannya kepada Gilang
diam-diam membalas setiap SMS dari Gilang. Sejak itu mereka kembali
dekat,mereka berdua sering sekali jalan bersama tanpa sepengetahuan
Lina.
Hari
demi hari berlalu,minggu demi minggu berlangsung,kedekatan mereka
semakin dekat,sampai peristiwa itu terjadi. Gilang menembak Chika,Chika
yang mendengar hal itu merasa kaget namun senang,karena Gilang akhirnya
nembak dia. Namun sebelum Chika menjawab ia bertanya kepada gilang.
“Kamu yakin dengan pertanyaan mu ini?”,Tanya Chika.
“Iya aku yakin banget,aku sayang sama kamu Chika,jadi mau nggak kamu jadi pacarku?”,Tanya balik gilang.
“tapi kamu kan masih punya cewek?”
“aku sudah lama putus sama dia,sekarang yang ada di hatiku Cuma kamu”.
Mendengar
hal itu wajah Chika semakin merah dan tak bisa berkata tidak,akhirnya
Chika menjawab “Iya”. Sejak itu mereka resmi jadian diam-diam di
belakang Lina.
2
Bulan sudah berlalu,selama itu hubungan mereka baik-baik saja,namun
pada pertengahan bulan ke 3,Chika merasa smuanya telah berubah,tak
seperti dulu lagi. Chika merasa,Gilang kini sudah kurang sering mengajak
jalan dirinya pergi,ataupun perhatian lagi kepadanya. Banyak dugaan
yang terlintas dipikirannya saat itu,ditambah banyak gossip yang
bilang,Gilang balikan dengan mantannya. Merasa begitu Chika berusaha
mencari tau sendiri apa yang terjadi pada hubungannya itu.
Sampai
ia tau sebuah fakta,bahwa selama ini ia di bohongin Gilang,ternyata
gilang selama ini balikan dengan pacarnya,ketika ia dan gilang
bersama,ternyata saat itu mereka hanya sedang ada masalah,Chika perasa
dibohongin.
Esoknya
ia menemui Gilang di depan kelasnya lalu menampar wajah Gilang.Gilang
yang kaget dengan reaksi Chika itu lalu menarik tangan Chika ke belakang
halaman sekolah yang sepi tempatnya,di sana Mereka berbincang membahas
hubungannya tersebut
“Apa benar kamu masih jadian sama pacarmu itu?”,Tanya Chika
Dengan terkejut seketika itu wajah Gilang berubah menjadi gugup,lalu menjawab,”Tidak Chik,aku Cuma pacar kamu doank”
“Ahh,gak
usah bohong lagi,aku sudah tau semuanya,selama ini kamu Cuma permainin
aku aja kan?,jawab aja,ngaku aja kamu lang”, Sentak Chika karena emosi.
Chika yang emosi terus-terusan memojokan Gilang,sampai pengakuan itu terucap dari mulut Gilang.
“Eeeem,sebenarnya
selama ini aku enggak putus sama pacarku chik,kamu bener aku masih
jadian sama dia,selama ini,aku jalani hubungan kita ini tanpa perasaan
sama sekali”,jawab Gilang dengan mudahnya
“Apa?
Kamu anggap aku ini apa?,aku enggak nyangka ternyata kamu bagi cintaku
dengan dirinya itu,teganya kamu hianati cintaku?”,Tanya Chika dengan
menangis
“selama
ini aku anggap kamu sebagai orang yang bantu aku untuk mengatasi
kesendirian dan kesepian ketika aku ada masalah dengan pacarku”jawab
gilang tanpa ada belas kasihan sedikitpun.
“Tega
banget kamu lakuin itu ke aku,aku memang gak tau apa artinya cinta,tapi
sekarang aku tau Cinta itu menyakitkan,setelah kamu jadiin aku sebagai
pelampiasan cintamu. Jangan berharap,bila aku pergi aku akan kembali
lagi,hingga kamu sadar aku pernah mencintai kamu”,kata Chika sambil
menangis.
“Maafin aku ya Chik?”.
“semudah
itu kamu bangun hubungan kita selama ini,dan semudah itu kamu hancurin
setiap mimpi dan perasaanku,kamu benar- tega banget ke aku lang,Aku
Benci ama Kamu !! “,setelah itu Chika berlari sambil menangisi
perpisanahan yang menyakitkan itu.
Chika
pulang dengan membawa luka dihatinya,bersama tetesan air matanya yang
jatuh,Chika ingin membuang perasaannya itu jauh-jauh bersama dengan
jatuhnya airmatanya itu. Chika sadar apa yang dikatakan sahabatnya itu
benar,Gilang Cuma jadikan aku pelampiasan cintanya aja.
Malam
harinya,Chika duduk di depan teras rumahnya,sambil menatap langit,
sambil mengingat-ingat kisahnya itu,ia berbicara sendiri kepada setiap
bintang yang ada.
“Bintang,aku
sekarang kesepian. Bintang di hatiku kini telah pergi,apa aku bisa
menyembuhkan luka ku ini?. Aku yakin dilangit sana aku punya bintang ku
sendiri,dan aku yakin,disebelah bintangku ada bintang lagi,apa kelak ada
orang yang benar-benar tulus mengisi hatiku. Bintang,selalu temani aku
yah,aku kesepian dan bantu aku tuk melupakan dirinya.” Kata Chika Curhat
kepada bintang,ketika ia berbicara,ia tak dapat menahan rasa sakit
hatinya itu,lalu ia menangis ;-(
Esoknya,Chika
memulai hidupnya sendiri tanpa ada Nama Gilang. Sejak itu Chika tak
berani mengenal kata cinta lagi,karena ia takut terluka kembali seperti
yang pernah ia rasakan dulu. Kini bagi Chika CINTA itu menyakitkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar